Jakarta, 6 Agustus 2025 – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menggeber pembangunan infrastruktur Sekolah Rakyat (SR) di berbagai wilayah Indonesia. Langkah percepatan ini dilakukan untuk memastikan seluruh fasilitas pendidikan gratis tersebut dibangun secara cepat dan berkualitas, sehingga dapat segera dimanfaatkan oleh para siswa pada tahun ajaran baru 2025/2026.
Program Sekolah Rakyat merupakan salah satu program prioritas yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto. Tujuannya mulia, yaitu menyediakan akses pendidikan gratis dan bermutu tinggi, khususnya bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.
Menteri PU, Dody Hanggodo, menegaskan bahwa kecepatan dan kualitas menjadi fokus utama kementeriannya dalam menjalankan amanat ini.
“Pembangunan Sekolah Rakyat ini bukan hanya tentang membangun ruang belajar, tetapi juga membangun masa depan anak-anak Indonesia. Berkolaborasi bersama Kementerian Sosial, Kementerian PU ingin memastikan fasilitas pendidikan ini dibangun secara cepat dan berkualitas agar dapat segera digunakan pada tahun ajaran 2025/2026,” jelas Menteri Dody.
Untuk mengejar target tersebut, progres pembangunan terus dipantau secara ketat. Per 4 Agustus 2025, konstruksi fisik Sekolah Rakyat Tahap IC dilaporkan telah mencapai 60,93%.
“Progres pembangunan pun menunjukkan hasil positif. Ditargetkan, pelaksanaan konstruksi ini dapat selesai pada akhir Agustus tahun ini,” tambah Menteri Dody optimistis.
Lebih lanjut, Menteri Dody menjelaskan bahwa seluruh tahapan teknis, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga pengawasan konstruksi, telah dimulai sejak Juni 2025. Langkah ini diambil agar SR Tahap IC dapat berfungsi tepat waktu sesuai target yang telah ditetapkan.
Adapun lingkup pekerjaan yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Prasarana Strategis Kementerian PU meliputi renovasi ringan hingga sedang. Kegiatannya mencakup pengecatan, perbaikan ruang belajar dan asrama, instalasi listrik dan air, hingga pengadaan mebel untuk menunjang kenyamanan proses belajar.
Pada Program SR Tahap IC, sebanyak 50 sekolah telah lolos verifikasi dari total 167 lokasi yang diusulkan. Dari jumlah tersebut, 49 sekolah dibiayai melalui APBN dan 1 sekolah menggunakan dana APBD. Pemerintah, sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, menargetkan pembangunan 100 SR setiap tahunnya dengan kapasitas 75 hingga 150 siswa per sekolah.
“Dengan semangat kolaboratif lintas kementerian dan daerah, program Sekolah Rakyat diharapkan dapat menjadi pilar penting dalam pembangunan sumber daya manusia dalam menyambut Indonesia Maju,” tandas Menteri Dody.
Komitmen Kementerian PU untuk menyelesaikan pembangunan secara cepat dan berkualitas ini menjadi bukti keseriusan pemerintah dalam memastikan fasilitas pendidikan Sekolah Rakyat dapat segera dirasakan manfaatnya oleh masyarakat pada tahun ajaran 2025/2026.
#SigapMembangunNegeriUntukRakyat
#MerdekaPendidikan
Artikel ini juga tayang di vritimes